
FTL vs LTL: Mana yang Tepat untuk Bisnismu?
01 Agustus 2024
/* mobile hero (for layout use): /Mobile-Article-Hero/1.png */
Ringkasan Cepat
- FTL (Full Truckload): sewa 1 truk penuh → kontrol penuh & lead time lebih pasti.
- LTL (Less-than-Truckload): gabung muatan → lebih hemat untuk volume kecil, lead time sedikit lebih panjang karena konsolidasi & transit hub.
- Pilihan terbaik bergantung pada volume, urgensi, nilai barang, dan profil rute.
Perbandingan Inti
Biaya
- FTL: Tarif flat per truk. Paling efisien jika terisi ≥ ~70–80% kapasitas.
- LTL: Bayar per m³/berat. Hemat untuk volume kecil–menengah.
Lead Time
- FTL: Umumnya lebih cepat (langsung) → minim transit.
- LTL: Ada cut-off konsolidasi + transit hub → sedikit lebih lama.
Risiko & Handling
- FTL: Handling minimal (loading → unloading).
- LTL: Handling lebih banyak (sort/transfer), mitigasi dengan pallet & shrink wrap.
Matriks Keputusan (Visual)
Pakai panduan cepat ini saat memilih moda berdasarkan volume, urgensi, dan nilai barang.
Contoh Skenario
-
Promo e-commerce (non-urgent, volume ≤ 8 m³)
→ LTL: ongkir lebih hemat; SLA aman selama bukan same-day. -
Pengiriman mesin (berat, urgent, fragile)
→ FTL + pengamanan (wooden crate/lashing) untuk kontrol & kecepatan. -
Distribusi mingguan, volume fluktuatif
→ Hybrid: LTL saat sepi; FTL saat puncak untuk lead time stabil.
Rekomendasi Praktis
- Hitung break-even: kapan biaya LTL ≈ FTL di rute/periode Anda.
- Packing: LTL → pallet + shrink wrap & label jelas; FTL → cek lashing & distribusi beban.
- SLA: tetapkan cut-off dan milestone update (pickup, gate-in, hub, delivered).
- Nilai barang: pertimbangkan asuransi untuk komoditas bernilai tinggi.
Perlu simulasi biaya & SLA? Kami bisa bantu bandingkan FTL vs LTL sesuai rute dan target operasional Anda.

